Senin, 01 Maret 2010

Februari, Inflasi di DKI Hanya 0,14 Persen


Informasi terbaru Februari, Inflasi di DKI Hanya 0,14 Persen JAKARTA, MP - Kenaikan harga barang, khususnya pada kebutuhan makanan pokok memicu terjadinya inflasi di DKI selama februari hingga 0,14 persen. Namun, angka ini menurun 0,58 persen jika dibandingkan nilai inflasi bulan Januari 2010 yang mencapai 0,72 persen. Sedangkan, laju inflasi dari tahun ke tahun di DKI tercatat sebesar 3,70 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta Agus Suherman mengatakan, angka inflasi bulan Februari 2010 di DKI Jakarta masih jauh lebih rendah dari angka inflasi nasional yang mencapai 0,30 persen. Begitu juga dengan laju inflasi Januari-Februari 2010 tingkat nasional jauh lebih tinggi yaitu mencapai 1,14 persen, dibandingkan laju inflasi perode Januari-Februari 2010 di DKI Jakarta yang hanya 0,86 persen. Bahkan, laju inflasi tahun ke tahun di DKI Jakarta lebih rendah, daripada laju inflasi skala nasional yang mencapai 3,81 persen.

“Ini artinya pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta masih lebih baik dibandingkan tingkat nasional. Pergerakan ekonomi di Jakarta sudah mulai bergerak lebih cepat dibandingkan bulan lalu,” kata Agus Suherman di kantor BPS DKI, Jakarta, Senin (1/3).

Menurutnya, inflasi yang terjadi pada Februari 2010 disebabkan naiknya harga-harga pada kelompok bahan makanan yang mencapai 1,31 persen. Selain itu, ada juga empat kelompok yang mengalami kenaikan harga yang mengakibatkan inflasi yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,11 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,11 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,04 persen dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,10 persen.

Sedangkan satu kelompok tidak mengalami perubahan indeks yaitu kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga. Kemudian satu kelompok lainnya mengalami penurunan indeks yakni kelompok sandang sebesar 1,31 persen.

Dikatakannya, terjadinya kenaikan harga-harga kelompok bahan makanan, dikarenakan cuaca di DKI Jakarta selama dua bulan terakhir ini masih memasuki musim hujan dengan intensitas cukup tinggi. Sehingga mengakibatkan terganggunya distribusi bahan makanan ke Jakarta. Akibatnya kelompok bahan makanan cukup sulit didapat sehingga mengakibatkan kenaikan harga.

“Sebenarnya stoknya masih banyak di gudang, namun karena distribusi terganggu akibat hujan sehingga pasokan di pasar berkurang dan harga menjadi naik,” jelasnya.

Agus menjelaskan komoditi yang memberikan sumbangan inflasi cukup besar yakni tetap naiknya harga beras pada Februari 2010 sebesar 0,1345 persen. Disusul dengan naiknya harga daging ayam ras sebesar 0,0377 persen, sewa rumah sebenar 0,0237 persen, sepeda sebesar 0,0165 persen, gula pasir sebesar 0,0133 persen dan upah pembantu rumah tangga sebesar 0,0129 persen. Komoditi lainnya yang mengalami kenaikan harga yaitu cabe merah sebesar 0,0095 persen, anggur sebesar 0,0061 persen, cabe rawit 0,0044 persen, dan apel sebesar 0,0043 persen.

Meskipun begitu, Agus optimis pada Maret mendatang, laju inflasi bisa stabil atau diturunkan semaksimal mungkin. “Terbukti dari inflasi Januari berhasil diturunkan sebesar 0,58 persen. Mudah-mudahan bulan Maret bisa lebih turun lagi angka inflasinya, bahkan kalau bisa mengalami deflasi,” harapnya.

Dari 66 kota di Indonesia yang diteliti BPS, hanya 52 kota mengalami inflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi yaitu Kota Tarakan sebesar 1,82 persen dan kota yang mengalami inflasi terendah yaitu Kota Jember sebesar 0,04 persen. Sedangkan Kota Jakarta menempati urutan ke-41, dari seluruh kota yang mengalami inflasi. (red/*bj) Tinggalkan komentar anda tentang Februari, Inflasi di DKI Hanya 0,14 Persen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar