Senin, 14 Februari 2011

Lahan di Rawasari Bakal Dijadikan Rusunami


Informasi terbaru Lahan di Rawasari Bakal Dijadikan Rusunami JAKARTA, M86 â€" Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan rumah tinggal murah dan sehat, Pemprov DKI memastikan lahan bekas pemukiman warga RT 16/09, Kelurahan Rawasariselatan, Kecamatan Cempakaputih, Jakarta Pusat, yang dulu ditertibkan tidak akan dijadikan apartemen, melainkan hanya dijadikan rumah susun sederhana milik (rusunami) di lahan milik PT Angkasa Pura I dan sebagian lainnya dijadikan ruang terbuka Hijau (RTH) yang akan dibangun pengembang PT Parmindo Sejahtera.

Camat Cempakaputih, Anwar, mengatakan pembangunan rusunami Green Pramuka Residence didirikan di atas lahan milik PT Angkasa Pura I dengan luas 12 hektar. Saat ini, baru dua tower dengan 100 unit per tower yang sudah dibangun, rencananya akan ada 10 tower di atas lahan 12 hektar tersebut. “Tanahnya memang berdekatan dengan lahan yang digusur itu. Pembangunan rusunami itu dilakukan bertahap sesuai dengan kebutuhan di sana,” ujarnya, Senin (14/2).

Menurutnya, aksi unjuk rasa yang dilakukan lembaga swadaya masyarakat (LSM) Bendera, sejak Jumat (11/2) dengan menjahit dan melakban mulut, terjadi karena kesalahpamahan informasi. “Saya prihatin sekali terjadi aksi unjuk rasa tersebut. Itu terjadi karena kurang informasi mereka terhadap lahan yang sedang dibangun,” katanya.

Selain itu, di lahan seluas 5 ribu meter persegi yang dibangun RTH oleh pengembang PT Duta Parmindo Sejahtera telah rampung dikerjakan. Pengembang tinggal melanjutkan pembangunan RTH di seberang lokasi penggusuran yaitu di RT 01, Cempakaputih Timur, Jakarta Pusat.

Tidak hanya itu, pengembang juga berkewajiban membangun jalan tembus yang bisa digunakan warga setempat. Jalan tembus yang dibangun sepanjang 100 meter dengan total luas 11.261 meter persegi dari Jalan Ahmad Yani hingga Jalan Pramuka Sari. “Jalan ini untuk kepentingan masyarakat sekitar, bukan untuk pengembang saja. Karena ini merupakan kewajiban yang harus dibangun pengembang,” tegasnya.

Terkait permintaan ganti rugi warga atas penertiban tiga tahun lalu, Anwar, menegaskan pihaknya tidak dapat mengabulkan. Sebab, tanah yang ditempati warga saat itu merupakan milik Pemprov DKI Jakarta. Untuk aksi unjuk rasa yang akan dilakukan hingga besok, pihaknya akan menyediakan tenaga medis dan mencoba dialog dengan pengunjukrasa, untuk meluruskan kesalahpahaman ini.

Anwar mengatakan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Polres Jakarta Pusat untuk menentukan sampai kapan aksi ini akan ditoleransi. "Karena sebenarnya aksi ini tidak berizin dan sudah melanggar batas waktu unjuk rasa. Selain itu, pengembang juga mengeluhkan penutupan akses ke lokasi rusunami," jelasnya.

Menurutnya, hingga saat ini masih ada lima belas orang yang bertahan di bawah tenda dan bedeng di depan pintu masuk rusunami. "Yang menjahit mulut bertambah satu orang lagi, menjadi tiga orang, dan satu orang menutup mulut dengan lakban," bebernya. (jek/*bj) Tinggalkan komentar anda tentang Lahan di Rawasari Bakal Dijadikan Rusunami

Rabu, 02 Februari 2011

Di Jakarta, Mendung Tak Berarti Hujan


Informasi terbaru Di Jakarta, Mendung Tak Berarti Hujan JAKARTA, MP - Sepanjang pekan-pekan terakhir, Jakarta selalu dirundung mendung. Meski demikian, hanya di beberapa tempat saja mendung tersebut turun hujan.

Seperti informasi prakiraan cuaca untuk hari ini dalam situs BMKG, Selasa (14/12), mendung akan menggelayut di Jaksel, Jaktim dan Bekasi. Sedangkan di wilayah Jakpus, Jakbar, Jakut, Bogor, Depok dan Tangerang turun hujan rintik-rintik sepanjang pagi.

Ketika Jakarta memasuki siang hari, cuaca pun mulai tak bersahabat. Karena hujan hampir menyeluruh membasahi ibukota dengan intensitas ringan hingga sedang. Terutama kawasan selatan Jakarta hingga Bogor akan diguyur hujan sedang cukup deras.

Memasuki malam hari, hujan ringan tersisa di Jaksel dan Depok semata. Sedangkan di wilayah lainnya, lagi-lagi mendung menutupi langit Jakarta. Bagi anda yang akan beraktifitas di luar ruangan, tak ada salahnya sedia payung sebelum hujan. (red/*dtc) Tinggalkan komentar anda tentang Di Jakarta, Mendung Tak Berarti Hujan

Selasa, 14 Desember 2010

Di Jakarta, Mendung Tak Berarti Hujan


Informasi terbaru Di Jakarta, Mendung Tak Berarti Hujan JAKARTA, MP - Sepanjang pekan-pekan terakhir, Jakarta selalu dirundung mendung. Meski demikian, hanya di beberapa tempat saja mendung tersebut turun hujan.

Seperti informasi prakiraan cuaca untuk hari ini dalam situs BMKG, Selasa (14/12), mendung akan menggelayut di Jaksel, Jaktim dan Bekasi. Sedangkan di wilayah Jakpus, Jakbar, Jakut, Bogor, Depok dan Tangerang turun hujan rintik-rintik sepanjang pagi.

Ketika Jakarta memasuki siang hari, cuaca pun mulai tak bersahabat. Karena hujan hampir menyeluruh membasahi ibukota dengan intensitas ringan hingga sedang. Terutama kawasan selatan Jakarta hingga Bogor akan diguyur hujan sedang cukup deras.

Memasuki malam hari, hujan ringan tersisa di Jaksel dan Depok semata. Sedangkan di wilayah lainnya, lagi-lagi mendung menutupi langit Jakarta. Bagi anda yang akan beraktifitas di luar ruangan, tak ada salahnya sedia payung sebelum hujan. (red/*dtc) Tinggalkan komentar anda tentang Di Jakarta, Mendung Tak Berarti Hujan

Senin, 13 Desember 2010

Demo Perangkat Desa Ricuh, Gerbang Kemendagri Roboh


Informasi terbaru Demo Perangkat Desa Ricuh, Gerbang Kemendagri Roboh JAKARTA, MP - Demo ribuan perangkat desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) mulai ricuh. Ribuan massa yang telah berdemo sejak pagi mendorong-dorong pintu gerbang Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) roboh.

Massa mulai merangsek ke dalam kantor yang berada di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (13/12) sekitar pukul 17.00 WIB. Massa yang berjumlah ribuan itu lantas mendorong-dorong pintu dan pagar Kemendagri.

Melihat pintu gerbang roboh, water cannon yang telah standby di depan Gedung Mahkamah Agung (MA) pun beraksi. Air pun disentorkan ke arah massa yang mulai beringas.

Hingga kini, kericuhan masih terjadi. Sebagian massa telah berhasil masuk ke dalam kantor Kemendagri.

Massa PPDI ini menuntut kejelasan nasib yang menurut mereka hingga kini belum jelas. Mereka ingin diangkat menjadi PNS. (red/*dtc) Tinggalkan komentar anda tentang Demo Perangkat Desa Ricuh, Gerbang Kemendagri Roboh

Jumat, 10 Desember 2010

Anggota TNI Jadi Tersangka Bentrokan Cempaka Mas


Informasi terbaru Anggota TNI Jadi Tersangka Bentrokan Cempaka Mas JAKARTA, MP - Polisi sudah menetapkan enam tersangka bentrokan antara ormas dengan pegawai PT Oto Multi Artha di Graha Niaga Cempaka Mas, Kemayoran, Jakarta Timur Kamis (9/12) lalu. Keenamnya kini menjalani penahanan. Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Jakarta Pusat Kombes Hamidin saat dihubungi wartawan, Jumat (10/12). "Enam orang tersangka itu kesemuanya adalah debt collector," ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa salah seorang tersangka adalah anggota TNI dan pihak kepolisian telah menyerahkan anggota TNI tersebut ke kesatuannya untuk diproses lebih lanjut.

Tersangka lainnya yang merupakan warga sipil, menurutnya akan dikenakan pasal 170 KUHP, tentang penganiayaan. Ancaman hukuman yang bisa diterima tersangka adalah hingga tujuh tahun penjara.

Bentrokan tersebut dipicu oleh penarikan paksa mobil Suzuki AVP milik salah seorang anggota FBR gardu Kota Tanggerang, Minarto (35) di lampu merah tak jauh dari pintu tol Bintaro tiga hari yang lalu, Rabu (8/12) oleh orang suruhan PT OMA karena pembayaran kredit yang bermasalah.

Atas kejadian itu, ratusan anggota FBR pun menyerang kantor PT OMA yang terletak di Graha Niaga Cempaka Mas, Kemayoran, Jakarta Pusat. Kantor PT OMA hancur latas bentrokan itu, tiga buah mobil yang diparkir didepannya pun tak luput dari amukan massa. (red/*mi)
Tinggalkan komentar anda tentang Anggota TNI Jadi Tersangka Bentrokan Cempaka Mas

Bus Terbakar di Kebon Sirih, Sopir Kabur


Informasi terbaru Bus Terbakar di Kebon Sirih, Sopir Kabur JAKARTA, MP - Sebuh bus kota jurusan Senen - Ciledug terbakar di Jalan Kebon Sirih Raya, Jumat, pukul 10.05 WIB, namun seluruh penumpangnya berhasil diselamatkan, sementara sopirnya melarikan diri. "Syukur tidak ada korban jiwa tapi kami masih mencari sopir bus yang kabur itu," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Hamidin.

Menurut Hamidin, penyebab kebakaran belum ditemukan namun titik api diketahui berasal dari mesin di bagian belakang bis yang mengeluarkan asap. "Asap dan api berasal dari mesin bis," kata Hamidin.

Bus mengeluarkan asap setelah melaju dari Bundaran Hotel Indonesia, kemudian polisi yang melihat kejadian itu menggiringnya hingga perempatan Jalan Kebon Sirih Raya untuk menurunkan penumpangnya.

Bus itu kemudian dijauhkan dari kerumunan orang dan kendaraan, lalu diparkir di samping Bank Indonesia.

Khariul, saksi mata kejadian itu, menceritakan setelah penumpang diturunkan, api masih muncul dari bagian belakang bis dan menyambar seluruh badan bis.

Beberapa saat kemudian, dua mobil pemadam kebakaran tidak di tempat bus yang terbakar itu diparkir dan berhasil memadamkannya. Seluruh kerangka bus hangus, sementara catnya mengelupas.

Akibat kebakaran bus itu beberapa ruas jalan menuju Tanah Abang ditutup, namun sejam kemudian dibuka lagi. (red/*ant) Tinggalkan komentar anda tentang Bus Terbakar di Kebon Sirih, Sopir Kabur

Jumat, 03 Desember 2010

Tuna Netra Minta Akses Dipermudah


Informasi terbaru Tuna Netra Minta Akses Dipermudah JAKARTA, MP - Sekitar 50 penyandang tuna netra atau penderita cacat mata yang tergabung dalam Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Mereka menuntut agar pemerintah memberikan akses kemudahan bagi para penyandang cacat.

Salah satu aksesibilitas yang diminta para penyandang tuna netra itu di antaranya adalah keinginannya untuk bertemu dan berdialog dengan presiden, yang sampai hari ini belum terlaksana. Bahkan mereka juga kerap mengalami kesulitan ketika mengurus sesuatu di kantor pemerintahan.

"Selama ini mereka mengaku kerap kesulitan untuk mengurus segala sesuatu. Karena itu, hari ini mereka menggelar aksi unjuk rasa terkait aksesibilitas mereka yang kerap mengalami kesulitan," tukas, Yogi Madsoni, Ketua Biro Hukum dan Advokasi Pertuni, Jumat (3/12).

Menurutnya, aksi ini juga bersamaan dengan Hari penyandang Cacat Internasional (Hipenca) yang jatuh pada hari ini, Jumat (3/12). "Kami hanya ingin mereka mendapatkan akses yang sama dengan warga lainnya seperti di kantor-kantor pemerintahan," tambahnya.

Kabag Umum Jakarta Pusat, Ryas Askaris mengatakan, setiap kantor pemerintah di Jakarta Pusat terbuka untuk siapa saja termasuk bagi seluruh penyandang cacat. Ini terbukti dengan adanya akses jalan khusus bagi pengguna kursi roda. "Setiap kantor pemerintahan mulai dari kelurahan sampai kantor walikota memiliki jalan khusus untuk kursi roda. Dan tentunya mereka akan diantar oleh petugas untuk mengatasi permasalahannya," ungkapnya.(red/*bj) Tinggalkan komentar anda tentang Tuna Netra Minta Akses Dipermudah