Minggu, 30 Mei 2010
Planetarium dan Observatorium Targetkan PAD 1,3 Triliun
Informasi terbaru Planetarium dan Observatorium Targetkan PAD 1,3 Triliun JAKARTA, MP - Setelah proyektor pemutaran teater bintang diganti dengan model baru yakni tipe universarium IX buatan Jerman, kini Planetarium dan Observatorium Jakarta, banjir pengunjung. Sebelumnya proyektor yang digunakan adalah tipe universarium MVIII buatan Carl Zeiss Jerman, sering rusak sehingga mengecewakan pengunjungnya. Kini satu-satunya sarana pendidikan dan wisata ilmiah tentang astronomi di Indonesia ini setiap harinya dikunjungi oleh 320 â" 400 an pengunjung. Tak heran jika pihak pengelola menargetkan retribusi yang disetorkan ke kantor kas daerah atau PAD 2010 mencapai Rp 1,3 Triliun. Target tersebut diyakini akan tercapai mengingat perolehan retribusi Januari â"Mei 2010 sudah mencapai Rp 650 juta. Jumlah tersebut akan terus bertambah hingga sesuai target.
âKami optimis, target perolehan retribusi Rp 1,3 triliun pada tahun 2010 ini dapat tercapai. Apalagi setiap harinya jumlah pengunjung terus bertambah. Kami juga selalu jemput bola, mendatangi sekolah-sekolah baik di Jakarta maupun provinsi lain, agar mereka mau berkunjung ke Planetarium dan Observatorium Jakarta ini,â terang Delly Indirayati, Kepala UPT Planetarium dan Observatorium Jakarta, Minggu (30/5).
Setiap hari, kecuali hari Senin, pihak pengelola memutar pertunjukan empat hingga lima kali teater bintang atau simulasi penampakkan benda-benda dan peristiwa langit dengan menggunakan starball. Pertunjukkan di Planetarium tidak hanya memperlihatkan langit pada satu tempat di bumi saja, namun keadaan langit juga dapat dirubah menurut waktu, sehingga alat atau proyektor dapat menunjukkan massa yang telah lampau maupun yang akan datang.
Pertunjukkan untuk rombongan siswa sekolah, dikemas sedemikian rupa yang dikaitkan dengan pelajaran geografi, fisika, meteorologi dan astronomi, sesuai dengan kurikulum sekolah. Materi pertunjukan untuk siswa SD dan SMP, hampir sama yakni meliputi pengenalan benda-benda langit, perubahan fase bulan, gerhana matahari, gerhana bulan, gerak semu matahari planet-planet, bumi sebagai planet, tata surya, bintang, galaksi bimasakti dan galaksi lainnya.
âKami juga merubah paradigma, yakni pengunjung yang datang pantang kami tolak. Yakni untuk menyiasati ruangan penuh saat pertunjukkan berlangsung maka pengunjung yang telah datang kami ajak untuk nonton pada jam pertunjukkan berikutnya. Sehingga mereka tidak kecewa karena masih dapat nonton pertunjukan walau waktunya agak sedikit lama,â katanya.
Untuk melihat pertunjukan berdurasi 50 menit itu, pengunjung hanya perlu membayar tiket Rp 3.500 untuk anak-anak dan Rp 7.000 untuk dewasa. Untuk jadwal pertunjukan setiap hari yaitu pukul 09.30, pukul 11.00, pukul 13.30, dan pukul 15.30. Namun jika jumlah pengunjung berikutnya cukup banyak, maka pertunjukan akan ditambah jamnya yakni pada pukul 17.00,
Media yang dijadikan pertunjukan adalah kubah setengah lingkaran dengan diameter 22 meter. Untuk dapat menontonnya maka pengunjung harus duduk di kursi yang telah tersedia. Namun posisi duduknya tidak bisa tegak mengingat kubah berada persis di atas kepala pengunjung. Agar terlihat enjoy, maka pengunjung harus merebahkan diri, seolah sedang menatap bintang di langit. Pihak pengelola, menyediakan kursi sebanyak 150-an untuk setiap pertunjukan. Saat ini pertunjukan tentang astronomi yang tengah diputar adalah berjudul âTata Suryaâ. (red/*bj) Tinggalkan komentar anda tentang Planetarium dan Observatorium Targetkan PAD 1,3 Triliun
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar