Kamis, 04 Maret 2010

Pengangguran di Jakarta Menurun


Informasi terbaru Pengangguran di Jakarta Menurun JAKARTA, MP - Upaya Pemprov DKI Jakarta untuk mengatasi masalah pengangguran, membuahkan hasil. Indikasinya adalah, pada medio Januari-Februari 2010, jumlah pengangguran mengalami penurunan yang cukup signifikan. Yakni dari 590 ribu orang pada tahun 2009 menjadi 569.340 orang pada tahun 2010 atau menurun 20.660.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DKI Jakarta, Deded Sukendar mengatakan, meski jumlah pengangguran di DKI Jakarta turun, namun tetap saja peluang lapangan kerja masih belum seimbang dengan jumlah pencari kerja baru di Jakarta. “Dari tahun ke tahun, lowongan kerja di Jakarta tidak pernah sebanding dengan pencari pekerjaan. Begitulah umumnya,” kata Deded di Jakarta, Kamis (4/3).

Ia mencatat pada tahun ini pencari kerja baru di Jakarta mencapai 22.865 orang, tetapi lapangan kerja yang tersedia hanya 8.621 orang. Sementara hingga tahun 2010, total jumlah angkatan kerja sebanyak 4.687.730 orang.

Agar dapat menurunkan angka pengangguran, serta dapat menyerap pencari kerja baru di DKI Jakarta, Deded tidak hanya menitikberatkan pada pencarian kerja formal yakni di perkantoran swasta saja. Disnakertrans juga berupaya mengoptimalkan pelatihan keterampilan kerja di tujuh Balai Latihan Kerja (BLK) milik Pemprov DKI dengan 39 kejuruan.

Selain itu, pihaknya juga melakukan pemasaran dan penempatan lulusan pelatihan kerja di tujuh BLK, sehingga terserap sebanyak 2.902 orang. Kemudian Disnakertrans DKI juga menyalurkan tenaga kerja untuk mengisi lowongan kepada perusahaan sebanyak 500 orang. Upaya lain untuk mengurangi penangguran, yakni melakukan penempatan melalui lembaga penempatan tenaga kerja swasta sebanyak 4.000 orang. Sedang penempatan tenaga kerja pada sektor informal dilakukan melalui pengembangan usaha baru untuk 100 orang.

Kepala Sub Bagian Program Disnakertrans DKI Jakarta, Haryono menegaskan, penempatan tenaga kerja melalui pengembangan usaha untuk 100 orang tersebut merupakan penganggur reguler lulusan SMA. Mereka membentuk kelompok wirausaha sesuai dengam keterampilan yang diperolehnya. Seperti keterampilan salon, tata boga, menjahit, bengkel, las, dan sebagainya.

Tak hanya itu, masih ada sebanyak 100 orang yang menganggur telah ditempatkan untuk bekerja di sektor usaha servis handphone dan rental komputer. Disnakertrans juga menyalurkan 50 orang tenaga kerja melalui usaha pembuatan pupuk kompos.

Tenaga Kerja Asing

Sementara, terkait dengan tenaga kerja asing pasca penandatanganan ASEAN Free Trade Area (AFTA), Deded menegaskan, Pemprov DKI memperketat aturan pengadaan tenaga kerja asing oleh perusahaan-perusahaan di Jakarta. Salah satunya adalah tenaga kerja asing hanya boleh menduduki jabatan direktur dan manajer. Sedangkan untuk jabatan skill atau keterampilan harus mempekerjakan orang lokal. Izin kerja tenaga kerja asing tetap diberikan oleh pemerintah pusat melalui Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Namun untuk, perpanjangan izin dan pengawasan tenaga kerja asing berada dalam kewenangan Disnakertrans DKI.

Hingga saat ini tercatat ada 8000 tenaga kerja asing yang tersebar di perusahaan asing dan lokal DKI. Rata-rata, pekerja asing berasal dari Jepang, Korea, Malaysia, Singapura, Filipina, India, Arab dan negara-negara Eropa. “Namun dengan adanya AFTA, Disnakertrans tetap memrioritaskan tenaga kerja lokal. Karena itu kami akan memantau pemakaian tenaga kerja asing apakah sesuai dengan peruntukan jabatan. Misalnya, level HRD tidak boleh memakai tenaga kerja asing, jika tidak maka itu melanggar aturan,” ujarnya.

Pelanggaran bisa dilaporkan kepada pihak Imigrasi wilayahnya, kepolisian dan Disnakertrans DKI. Jika terbukti menyalahi ketentuan dan aturan yang ada, maka tenaga kerja tersebut langsung dideportasi. (red/*bj) Tinggalkan komentar anda tentang Pengangguran di Jakarta Menurun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar