Kamis, 02 September 2010

Pembangunan MRT Harus Dipercepat


Informasi terbaru Pembangunan MRT Harus Dipercepat JAKARTA, MP - Setelah mendapatkan persetujuan dari pemerintah pusat baik dalam soal pinjaman dana maupun perubahan detail desain kereta bawah tanah (subway) atau mass rapid transit (MRT), Pemprov DKI Jakarta meminta agar target penyelesaian pembangunan MRT dengan rute Lebakbulus-Kampungbandan dipercepat dua tahun lebih awal. Artinya, MRT Koridor Selatan-Utara harus rampung dan dapat beroperasi pada tahun 2018, dari target semula yakni tahun 2020.

Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, mengungkapkan, pemerintah pusat telah memberikan persetujuan untuk meneruskan rencana pembangunan MRT Koridor Selatan â€"Utara. Tidak hanya itu, rencana percepatan penyelesaian MRT Koridor Selatan-Utara dua tahun lebih awal juga sudah mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat.

“MRT ini kan sharing antara pusat dan daerah, maka sudah pasti akan dilanjutkan terus pembangunannya. Pusat sudah memberikan lampu hijau untuk diteruskan dan juga sudah menyetujui langkah percepatan yang akan kita lakukan,” ujar Fauzi, usai memaparkan Transportasi Massal di Jakarta di hadapan Wakil Presiden RI Boediono di Istana Wakil Presiden, Kamis (2/9).

MRT Koridor Selatan-Utara sepanjang 21,7 kilometer akan dibangun dalam dua tahap. Tahap I dengan rute Lebakbulus-Bunderan Hotel Indonesia (HI) sepanjang 15,5 kilometer yang terdiri dari 9,5 kilometer stasiun layang dan 6 kilometer stasiun bawah tanah. Tahap II dengan rute Bundaran HI-Kampungbandan sepanjang 6,2 kilometer yang terdiri 8 stasiun bawah tanah.

Awalnya, desain rute MRT Koridor Selatan-Utara yakni rute tahap I Lebakbulus-Dukuhatas dan tahap II Dukuhatas-Kampungbandan. Namun, karena lahan di Dukuhatas dinilai tidak memadai dan sudah terlalu ramai dengan bangunan, maka diambil kebijakan, rute dimajukan sekitar 900 meter ke Bundaran HI. Perubahan tersebut sudah disampaikan kepada pihak Japan International Corporation Agency (JICA) sebagai pihak pemberi dana pinjaman.

Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tribudi Rahardjo mengatakan, perubahan desain MRT Tahap I dan II sudah mendapat persetujuan dari JICA. “Untuk perubahan tahap II sudah tidak ada masalah lagi. Bahkan, JICA sudah memberikan lampu hijau untuk memberikan pinjaman,” kata Tribudi yang turut mendampingi Gubernur DKI Jakarta dalam pertemuan tersebut.

Bahkan, sambungnya, pihak JICA sudah mengirimkan dokumen fact finding mission kepada PT MRT Jakarta. Saat ini dokumen itu sedang dievaluasi. Dalam dokumen itu, pihaknya tidak menemukan adanya permasalahan akibat perubahan desain rute. “Artinya sudah ada sinyal dari JICA, kita bisa teruskan dengan perubahan tersebut,” ujarnya.

Setelah itu akan dilakukan penandatanganan MOD (Manage of Discussion) antara Pemprov DKI dan pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Kemudian MOD tersebut akan dibawa ke pemerintah Jepang untuk diproses lebih lanjut. “Dalam MOD tersebut akan diskusikan dan menentukan harga proyek tersebut berapa. Selama ini, pemerintah pusat sudah setuju,” tuturnya.

Kendati demikian, lanjutnya, dengan adanya perubahan rute bukan berarti PT MRT bisa memperpanjang waktu penyelesaian pembangunan fisik MRT Koridor Selatan-Utara karena adanya penambahan 900 meter untuk membangun stasiun bawah tanah dari Dukuhatas ke Bundaran HI.

“Meski ada penambahan 900 meter harus membuat stasiun bawah tanah, kita tidak boleh menambah waktu penyelesaian MRT. Tetap target Tahap I harus selesai November 2016,” tambahnya. Tidak hanya itu, Gubernur DKI Jakarta juga meminta PT MRT Jakarta sudah dapat merampungkan MRT Koridor Selatan-Utara dari Lebakbulus-Kampungbandan pada tahun 2018, dua tahun lebih awal dari target semula yaitu 2020.

Untuk memenuhi permintaan Gubernur DKI Jakarta, dia mengatakan pihaknya akan melakukan penjadwalan ulang strategi pekerjaan, pemaketan hingga penataan stasiun. Agar semuanya bisa selesai pada tahun 2018. “Mudah-mudahan tidak molor. Saya optimis bisa rampung tahun 2018. Karena itu, saat ini PT MRT Jakarta akan melakukan penjadwalan ulang strategi pekerjaan dan pemaketan,” tegasnya. (red/*bj) Tinggalkan komentar anda tentang Pembangunan MRT Harus Dipercepat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar