Selasa, 24 Agustus 2010

Asyiknya, Berburu Parsel di Cikini


Informasi terbaru Asyiknya, Berburu Parsel di Cikini JAKARTA, MP - Berkunjung ke sanak saudara saat hari raya Idul Fitri kurang lengkap jika tidak membawa buah tangan. Bagi Anda yang kebingungan mencari buah tangan yang pas, datang saja ke lantai dasar Stasiun Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. Selama ini, Cikini memang dikenal sebagai pusatnya pedagang parsel terbesar di wilayah Jakarta Pusat. Di daerah ini pula, sekitar puluhan pedagang parsel berkompetisi mencari keuntungan dalam satu atap.

Sri (52), salah seorang pengusaha parsel mengaku, dirinya mulai berusaha sebagai pedagang parsel sejak awal puasa. Bahkan dia mengaku sejak awal puasa sudah kebanjiran pesanan parsel. "Selama bulan puasa ini sekitar 100 set parsel sudah laku terjual," ujarnya, Selasa (24/8).

Peningkatan pesanan parsel diakui Sri akan melonjak pada H-7 Lebaran. Saat itu, menurutnya, lebih dari 100 set parsel laku terjual. "Seperti tahun kemarin, seminggu sebelum Lebaran sekitar 500 set parcel sudah laku terjual. Kalau saat ini hanya pesanan saja," kata wanita yang mengaku sudah berjualan parsel selama 5 tahun itu.

Peningkatan hasil penjualan pun berdampak pada pendapatan yang dialami oleh toko miliknya. Menurutnya sejak dibukanya usaha parcel pada awal puasa, dirinya mempu meraup keuntungan sebesar 3 hingga 4 juta perhari. Dan jumlah tersebut diprediksikan meningkat menjadi 10 sampai 15 juta per hari.

Sri mengaku di toko miliknya terjual beraneka ragam parsel mulai dari isi dan bentuk. Untuk isi sendiri lanjut Sri, parsel dibedakan menjadi dua, yakni parsel snack atau makanan dan parsel keramik yang berisi gelas piring atau hiasan. "Untuk parsel ukuran jumbo harganya mencapai Rp 1 juta hingga Rp 3,5 juta, tapi kalau yang biasa, harga mulai Rp 200 ribu," katanya.

Selain di Cikini, pedagang parsel juga terdapat Jl Letjen Soeprapto, Cempakaputih. Ratusan parcel dihias menarik dan dipajang di toko-toko sepanjang jalan tersebut. Para pedagang tampaknya tidak mau kehilangan momen hari raya untuk meraup rezeki besar.

Seperti yang dilakukan Oscar Siregar, salah seorang pemilik toko parsel. Oskar bahkan telah menjual parsel di tokonya sejak awal bulan Ramadhan lalu. Puluhan parsel dari berbagai jenis dan ukuran menghiasi toko yang bernama "A.A Parcel" itu. Meski sampai saat ini pengunjung yang datang ke tokonya baru sekadar bertanya-tanya dan belum membeli, namun menurutnya geliat permintaan parsel sudah mulai terlihat. "Pengunjung masih sekadar tanya-tanya atau meminta brosur, tapi jumlahnya banyak," kata pengusaha percetakan yang kemudian beralih menjadi usaha parsel saat puasa ini.

Peningkatan pemesanan parsel, kata Oscar, biasanya baru akan terjadi pada dua atau satu minggu sebelum Lebaran. Saat itu, sekitar 50 hingga 70 parcel akan laku terjual per hari. "Pada minggu-munggu itu kita sibuk melayani pengunjung yang membeli atau minta antar parsel ke tempat tujuan," ujar Oscar saat dijumpai di gerai parsel miliknya.

Yusuf Kardono (49) warga Menteng, Jakarta Pusat mengaku, tradisi mengirim parsel sudah terjadi puluhan tahun silam. Dan ini yang mengilhami Yusuf untuk berkirim parsel saat akan Lebaran. "Saya pesan parsel untuk mengirim ke sahabat atau klien saya, terlebih saat mendekati Lebaran," kata pria yang bekerja sebagai Manajer Operasional salah satu perusahaan swasta di Jakarta itu.

Untuk menghindari ramainya pesanan parsel yang ia beli, Yusuf selalu memesan parsel jauh-jauh hari sebelum Lebaran, yang kemudian akan dikirim sekitar seminggu sebelum Lebaran. "Takut ramai atau kehabisan kalau kita pesan parsel mendekati hari raya, jadi saya pesan dulu. Kalau dikirimnya ya deket-deket Lebaran saja," katanya. (red/*bj) Tinggalkan komentar anda tentang Asyiknya, Berburu Parsel di Cikini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar