Minggu, 13 Juni 2010

HBKB Efektif Tekan Pencemaran Udara


Informasi terbaru HBKB Efektif Tekan Pencemaran Udara JAKARTA, MP - Untuk mempercepat peningkatan kualitas udara di wilayahnya, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat, kembali menggelar kegiatan hari bebas kendaraan bermotor (HBKB). Kegiatan yang dipusatkan di sepanjang Jl Letjen Suprapto, Cempakaputih ini digelar pada Minggu (13/6).

Seluruh warga, tumpah ruah menikmati HBKB tersebut dengan melakukan berbagai aktivitas. Seperti senam, sepeda santai, bulu tangkis, dan kegiatan lainnya. HBKB dimeriahkan dengan bazar dan panggung hiburan, pertunjukan kesenian tradisional Betawi, parade komunitas sepeda dari delapan kecamatan. Kegiatan juga diwarnai dengan pemberian piagam penghargaan piala Adipura kepada camat, Forum Masyarakat Peduli Lingkungan (Formapel), serta tokoh masyarakat.

Sejumlah warga yang memadati kegiatan tersebut mengaku sangat senang dengan kegiatan tersebut. Sebab mereka dapat menikmati hari liburnya dengan melakukan berbagai aktivitas yang menyehatkan di tempat tersebut. ”Kalau bisa kegiatan semacam ini digelar secara rutin. Kami sangat senang karena dapat menikmati libur bersama keluarga, bermain di jalan raya yang telah ditutup,” ujar Taufik, warga Jl Berlian, Kemayoran, Jakarta Pusat. Ia membawa serta dua anaknya untuk berolahraga di acara HBKB tersebut.

Walikota Jakarta Pusat, Sylviana Murni, mengatakan, berdasarkan pengalaman sebelumnya, HBKB ini mampu menekan pencemaran udara. Pada pelaksanaan HBKB sebelumnya, di lokasi ini diketahui terjadi penurunan partikel debu sebanyak 21,5 persen, karbondioksida 71,88 persen, dan nitrogen monoksida sebanyak 72,68 persen.

"Ketiga hal tersebut merupakan faktor pencemar udara yang primer dari kendaraan bermotor. Oleh karena itu, kegiatan ini akan terus digelar guna menekan polusi udara di kawasan Jakarta Pusat," ujar Sylvi di sela-sela acara HBKB di Jl Letjen Suprapto. Pelaksanaan HBKB ini bertujuan menekan polusi udara sekaligus mengampanyekan pada masyarakat agar mau beralih menggunakan angkutan umum. Dengan begitu diharapkan ada pemulihan udara, yakni menjadi bersih dan sehat.

Berdasarkan hasil kajian Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI, rata-rata kadar debu (PM-10) berkurang 34 persen, karbon monoksida (CO) 68 persen, dan nitrogen monoksida (NO) 80 persen. "Hasil kajian kami ini dilakukan selama 14 hari, yakni tujuh hari sebelum pelaksanaan HBKB dan tujuh hari setelah pelaksanaan HBKB. Jadi, HBKB ini sudah cukup efektif menekan pencemaran udara di DKI," kata Peni Susanti, Kepala BPLHD DKI Jakarta, di sela-sela HBKB tersebut.

Kegiatan ini, selain bertujuan menurunkan beban pencemaran udara yang dihasilkan emisi gas buang kendaraan bermotor, juga sebagai upaya menyadarkan masyarakat tentang efisiensi penggunaan kendaraan bermotor pribadi dan meningkatkan kualitas udara. "Jika bukan kita yang peduli dengan lingkungan, khususnya pencemaran udara siapa lagi. Soalnya, dengan udara bersih tentunya kita juga bakal sehat dan tak gampang diserang penyakit," katanya.

Pantauan di lapangan, pelaksanaan HBKB di Jl Letjen Suprapto ini belum berjalan maksimal. Sebab walau waktu pelaksanaannya belum usai yakni dari pukul 07.00-12.00, sejumlah sepeda motor dibiarkan melaju pada pukul 09.00. Padahal, selama HBKB berlangsung sejatinya tidak ada satupun kendaraan yang diperbolehkan melintas di jalur tersebut. Hal ini untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tak diinginkan seperti terjadi sebelumnya.

Dimana pada 12 April 2009 silam, seorang bocah bernama Ari (5), anak Jaya Haerudin (50) warga RT 04/05 Galur, Joharbaru, tewas seketika setelah kepalanya remuk dilindas bus Mayasari Bhakti di Jl Suprapto. Warga sekitar yang menyaksikan kejadian tersebut langsung melampiaskan amarahnya pada kondektur bus tersebut dengan cara menghujani bogem mentah. Sedangkan sopir bus tersebut melarikan diri dari kejaran massa. (red/*bj)
Tinggalkan komentar anda tentang HBKB Efektif Tekan Pencemaran Udara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar