Senin, 03 Mei 2010

April, Inflasi DKI Capai 0,22 Persen


Informasi terbaru April, Inflasi DKI Capai 0,22 Persen JAKARTA, MP - Sepanjang April 2010, inflasi di DKI Jakarta mengalami kenaikan yang cukup signifikan yakni mencapai 0,22 persen. Padahal pada Maret, inflasi hanya menembus 0,7 persen. Artinya, ada kenaikan laju inflasi sebesar 0,15 persen. Rokok dan sayuran merupakan penyumbang terbesar kenaikan inflasi di Jakarta pada bulan April. Sementara, laju inflasi pada Januari-April 2010 sebesar 1,15 persen dan laju inflasi tahun ke tahun DKI Jakarta sebesar 3,81 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, Agus Suherman, menerangkan, tingginya angka inflasi tersebut dipicu oleh kenaikan harga bahan makanan sebesar 0,93 persen dan kelompok makanan jadi, minuman rokok dan tembakau 0,47 persen. Sedangkan kelompok sandang mengalami penurunan indeks yakni sebesar minus 0,27 persen.

“Inflasi yang terjadi selama April ini diakibatkan oleh naiknya harga-harga pada kelompok bahan makanan terutama sub kelompok bumbu-bumbuan,” kata Agus di kantor BPS DKI, Jakarta, Senin (3/5).

Dari kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau, lanjutnya, komoditi rokok kretek filter merupakan salah satu komoditi yang memberikan sumbangan inflasi cukup besar yakni mencapai 0,04 persen. Kenaikan harga rokok filter diperkirakan karena adanya kenaikan cukai rokok yang menyebabkan beberapa merek rokok ikut naik.

“Kenaikan harga rokok filter juga dikarenakan adanya fatwa larangan merokok dari MUI dan dari pihak lainnya. Sehingga memicu kenaikan harga,” ujarnya. Komoditi sayuran juga masih tetap menjadi komoditi yang memberikan sumbangan cukup besar bagi inflasi sampai saat ini. Hal itu diperkirakan karena adanya kenaikan harga pupuk, sehingga berimbas pada naiknya harga jual sayuran.

Dengan kondisi inflasi saat ini dipastikan inflasi tahun ini akan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai 2,34 persen. Namun capaiannya tidak akan melebihi prediksi dalam APBD DKI dimana diperkirakan mencapai 4,5 persen. Banyaknya demo dan kondisi sosial yang seringkali naik turun tampaknya tidak begitu memengaruhi inflasi saat ini. Kenaikan inflasi lebih disebabkan oleh kenaikan harga di pasaran.

Sementara, terkait kenaikan harga bahan bakar gas (BBG) yang diberlakukan per awal April 2010, sejauh ini belum memengaruhi inflasi di Jakarta. Diperkirakan, kenaikan tersebut baru akan terlihat pengaruhnya pada inflasi Mei 2010.

“Belum kelihatan secara signifikan pengaruh kenaikan harga BBG. Mungkin nanti akan terlihat pada Mei 2010, apakah inflasi naik atau turun akibat naiknya harga BBG,” paparnya. Menurutnya, inflasi sampai April ini memang sudah melewati inflasi tahun lalu yakni sebesar 3,8 persen. Akan tetapi untuk kumulatifnya baru bisa dipastikan angkanya setelah akhir tahun.

Sedangkan dari 66 kota yang diteliti, sebanyak 45 kota mengalami kenaikan inflasi dan 21 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi yaitu kota Manokwari sebesar 2,04 persen dan kota yang mengalami inflasi terendah yakni kota Palembang sebesar 0,01 persen. DKI Jakarta sendiri menempati urutan tertinggi ke-24 dari seluruh kota yang mengalami inflasi. (red/*bj) Tinggalkan komentar anda tentang April, Inflasi DKI Capai 0,22 Persen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar